Pengertian Tugas Perkembangan peserta didik adalah serangkaian
tugas yang harus diselesaikan peserta didik/konseli pada periode kehidupan/fase
perkembangan tertentu. Tugas perkembangan bersumber dari kematangan fisik,
kematangan psikis, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta
aspirasi individu. Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas
perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi
penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Sebaliknya, kegagalan
peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan membuat
mereka kecewa dan atau diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan
menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan fase berikutnya.
Aspek Perkembangan peserta didik yang harus diketahui
oleh guru diantaranya aspek perkembangan fisik dan aspek perkembangan
psikologis. Aspek perkembangan fisik menurut Kuhlen dan Thompson (Hurlock,
1956) antara lain sebagai berikut : (1) Sistem syaraf (perkembangan kecerdasan
dan emosi) (2) Otot-otot (kekuatan dan kemampuan gerak motorik) (3) Kelenjar
Endokrin (perubahan-perubahan pola tingkah laku baru) (4) Struktur fisik/tubuh
(perubahan tinggi, berat, dan proporsi).
Perubahan fisik
(otak) juga merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena
otak adalah sentral perkembangan dan fungsi kemanusiaan sehingga semakin
sempurna struktur otak maka akan meningkatkan kemampuan kognitif (Piaget dalam
Papalia dan Olds, 2001).
Tahap pertumbuhan
otak menurut para ahli (Vasta, Heih & Miller, 1992) yaitu : (1) Cell
production (produksi sel), (2) Cell migration (perpindahan sel) (3) Cell
laboration (elaborasi sel) Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan
motorik kasar dan motorik halus. (1) Perkembangan motorik kasar yang meliputi
kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan melompat. Otot-otot besar dan sebagian
atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh.
Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Oleh karena
proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang anak bisa
saja berbeda dengan anak lainnya. (2) Perkembangan motorik halus merupakan
perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian
anggota tubuh tertentu dan dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan
berlatih. Adapun contoh gerakan motorik halus adalah kemampuan menulis,
menggunting, dan menyusun balok.
Aspek Perkembangan
Psikologis, meliputi perkembangan kognitif/intelegensi, perkembangan emosi,
sosial dan moral. Perkembangan kognitif/intelegensi, secara hereditas remaja
mengalami perbedaan dalam perkembangan berpikir. Berkembangnya potensi tersebut
tergantung pada lingkungan. Perubahan kemampuan tampak pada mental seperti
belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Perkembangan kognitif remaja
dapat dilihat dari kemampuan berpikir lebih logis, dan pola berpikir sebagai
peneliti, sehingga mereka mampu menyusun rencana untuk mencapai suatu tujuan di
masa depan (Santrock, 2001)
Perkembangan emosi,
pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk mencintai; merasa nyaman, berani,
gembira, takut, dan marah; serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Emosi berkembang
sangat dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di
sekitarnya. Emosi yang berkembang akan sesuai dengan stimulus emosi yang
diterimanya. Misal, anak akan belajar untuk menyayangi apabila mereka
memperoleh kasih sayang dari orang tua.
Perkembangan sosial,
kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi
dengan unsur sosial di masyarakat (Elizabeth B. Hurlock), Sedangkan perkembangan
moral, perkembangan ukuran dari tinggi rendahnya kebiasaan berkenaan dengan
kebiasaan tingkah laku yang baik/kesusilaan sesuai kaidah-kidah moral yang
berlaku.
Pemahaman berbagai
faktor yang merupakan kondisi awal anak, akan menjadi alat bantu yang penting
bagi guru terutama guru bimbingan dan konseling dalam mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Apapun hambatan yang dialami di lapangan dan sulitnya
memahami setiap individu siswa merupakan tugas guru sebagai tenaga pengajar
untuk terus melakukan usaha, agar proses pengajaran dapat membuahkan hasil yang
maksimal.
0 komentar:
Post a Comment