-->
Logo Blog

INFO GURU MILINEA

Indikator Literasi dalam Pembelajaran

 Indikator Literasi dalam Pembelajaran

Indikator Literasi dalam Pembelajaran. Tujuan utama penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran adalah untuk membangun pemahaman siswa, keterampilan menulis, dan keterampilan komunikasi secara menyeluruh. Tiga hal ini akan bermuara pada pengembangan karakter dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Selama ini berkembang pendapat bahwa literasi hanya ada dalam pembelajaran bahasa atau di kelas bahasa. Pendapat ini tentu saja tidak tepat karena literasi berkembang rimbun dalam bidang matematika, sains, ilmu sosial, teknik, seni, olahraga, kesehatan, ekonomi, agama, prakarya dll. (cf. Robb, L, 2003).

Konten dalam pembelajaran adalah apa yang diajarkan, adapun literasi adalah bagaimana mengajarkan konten tersebut. Oleh sebab itu, bidang-bidang yang telah disebutkan dan lintas bidang memerlukan strategi literasi dalam pembelajarannya. Salah satu tujuan penting dari strategi literasi dalam pembelajaran konten adalah untuk membentuk siswa yang mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah (Ming, 2012: 213). Dengan demikian strategi literasi dalam pembelajaran akan membentuk karakteristik siswa dan mengembangkan keterampilan abad ke-21 (keterampilan berpikir tingkat tinggi).

Pembelajaran yang menerapkan strategi literasi penting untuk menumbuhkan pembaca yang baik dan kritis dalam bidang apapun. Berdasarkan beberapa sumber, dapat disarikan tujuh karakteristik pembelajaran yang menerapkan strategi literasi yang dapat mengembangkan kemampuan metakognitif (cf. Beers 2010: 20-21; Pahl&Rowsell 2005: 82), antara lain:
1. Pemantauan pemahaman teks (siswa merekam pemahamannya sebelum, ketika, dan setelah membaca).
2. Penggunaan berbagai moda selama pembelajaran (literasi multimoda)
3. Instruksi yang jelas dan eksplisit.
4. Pemanfaatan alat bantu seperti pengatur grafis dan daftar cek.
5. Respon terhadap berbagai jenis pertanyaan.
6. Membuat pertanyaan.
7. Analisis, sintesis, dan evaluasi teks.
8. Meringkas isi teks.

Menyimak karakteristik pembelajaran yang menerapkan strategi literasi, dapat disimpulkan bahwa strategi literasi dapat diterapkan dalam pembelajaran kooperatif, berbasis teks, berbasis proyek, berbasis masalah, inquiry, discovery, dan saintifik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut(Beers 2010; Greenleaf dkk, 2011; Robb, 2003; Toolin, 2004).

Pada dasarnya, silabus berbagai mata pelajaran di SMP/SMA sederajat sudah menunjukkan adanya strategi literasi dalam pembelajaran. Penuangan silabus ke dalam kegiatan pembelajaran dapat diceksilangkan dengan indikator literasi dalam pembelajaran.

Bagaimana Indikator Literasi dalam Pembelajaran ? Dalam hal ini, perlu diperhatikan bahwa istilah ―teks‖ dalam literasi dapat berwujud teks tulis, lisan (audio), visual, auditori, audiovisual, spasial, nonverbal (kinestesik dsb). Wujud teks bisa digital atau nondigital. Sejalan dengan itu, istilah "membaca" yang digunakan dalam kegiatan literasi juga merujuk pada membaca dalam arti luas.

Biarpun demikian, pembelajaran di sekolah tidak pernah lepas dari teks tulis karena tersedia buku siswa. Oleh sebab itu, pada tahap awal, strategi literasi dalam pembelajaran dapat berfokus pada teks tulis tersebut.

Berikut adalah daftar cek untuk indikator literasi untuk menguatkan langkah-langkah pembelajaran, menumbuhkembangkan karakter, dan mengasah kompetensi. Pernumbuhkembangan karakter tertentu dan pengasahan kompetensi yang berkelindan dengan strategi literasi alam pembelajaran disesuaikan dengan materi yang disajikan. Strategi literasi dalam pembelajaran bukan materi, tetapi merupakan strategi yang berwujud langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini nomor yang tersaji tidak merujuk pada urutan (dalam pembelajaran hal tersebut tidak harus urut). Semakin banyak tanda cek pada kolom ―sudah berarti strategi literasi dalam pembelajaran semakin sarat.
1. Sebelum membaca
·            mengidentifikasi tujuan membaca
·            membuat prediksi
 2. Ketika membaca
·            mengidentifikasi informasi yang relevan
·            mengidentifikasi kosakata baru, kata kunci, dan/atau kata sulit dalam teks
·            mengidentifikasi bagian teks yang sulit (jika ada) dan/atau membaca kembali bagian itu
·            memvisualisasi dan/atau think aloud (strategi membunyikan secara lisan apa yang ada di dalam pikiran pada saat berusaha memahami bacaan, memecahkan masalah, atau mencoba menjawab pertanyaan)
·            membuat inferensi (simpulan sementara berdasarkan informasi yang tersirat dalam teks)
·            membuat pertanyaan tentang isi teks dan hal-hal yang terkait dengan topik tersebut (dapat menggunakan sumber di luar teks atau buku pengayaan)
·            membuat keterkaitan antarteks
3. Setelah membaca
·            membuat ―ringkasan‖ (meringkas isi, mengidentifikasi gagasan utama, menceritakan kembali, membuat sintesis, membuat pertanyaan tentang isi, dsb.)
·            mengevaluasi teks
·            mengubah dari satu moda ke moda yang lain (moda: bagaimana atau dengan cara apa pesan disampaikan)
·            memilih, mengombinasikan, dan/atau menghasilkan teks multimoda untuk mengomunikasikan konsep tertentu
·            mengonfirmasi, merevisi, atau menolak prediksi