-->
Logo Blog

INFO GURU MILINEA

Peran Media dalam Pembelajaran

Peran Media dalam Pembelajaran

Peran Media dalam Pembelajaran. Dalam pembelajaran (instructional), sumber pesan dapat berupa sumber belajar, antara lain: guru, instruktur, bahan ajar terprogram (multimedia), lingkung an belajar dan sebagainya. Penerima pesan adalah: peserta didik, atau peserta didik. Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (atau informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm,1977). Briggs (1977) mendifinisikan media pembelajaran sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran.

Gagne (1990) mengartikan media pembelajaran sebagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Arief S. Sadiman (1986) menyampaikan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik agar terjadi proses belajar.

Dari beberapa definisi di atas, terdapat perbedaan konsep media pembelajaran yang angat prinsip. Lakukan analisis dari ke empat pendapat tersebut, selanjutnya guru dapat menentukan pengertian yang relevan untuk pemanfaatan media dalam pembelajaran mata pelajaran di unit satuan pendidikan masing-masing.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, optimalisasi penggunaan model pembelajaran dan media pembelajaran sangat menentukan keberhasilan guru dalam mengelola pembelajaran serta ketercapaian tujuan pembelajaran. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat. Bagi guru yunior yang masih memiliki sedikit pengalaman dalam mengelola pembelajaran, tidak jarang menemui realitas (misalnya capaian hasil belajar peserta didik) yang berbeda dengan perencanaan pembelajaran sebelumnya. Untuk itu, setiap guru yunior sangat perlu memahami berbagai karakteristik media pembelajaran, dan cara pemanfaatannya.

Media adalah kata jamak dari medium, yang artinya perantara. Dalam proses komunikasi pembelajaran, media hanyalah satu dari empat komponen yang harus ada. Komponen tersebut, yaitu: sumber pesan, media pembelajaran, metode pembelajaran, dan penerima pesan. Seandainya satu dari keempat komponen tersebut tidak ada, maka komunikasi pembelajaran tidak optimal.

Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh efektif tidaknya komunikasi yang terjadi di dalamnya. Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik (guru) kepada peserta didik, dimana peserta didik mampu mem ahami maksud pesan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, sehingga terjadi perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Dengan demikian, guru adalah pihak yang paling bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang efektif dalam pe mbelajaran, sehingga guru dituntut memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.

Dengan mentransformasi konsep Lasswell (1972) menekankan bahwa komunikasi pembelajaran meliputi lima unsur , meliputi :
1. Komunikator (communicator, source, sender). Komunikator (guru) merupakan sumber dan pengirim pesan. Kompetensi komunikator (guru) yang membuat komunikan (peserta didik) percaya terhadap isi pesan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi.
2. Pesan (message). Pesan harus memiliki daya tarik tersendiri, sesuai dengan kebutuhan komunikan (peserta didik) , dan ada peran pesan dalam memenuhi kebutuhan komunikan. Pesan dapat dirancang berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), handout, wallchart, jobsheet, program video instruksional, program multimedia pembelajaran, dlsb.
3. Media (channel, media). Sistem penyampaian berkaitan dengan media dan metode . Media dan m etode yang digunakan dalam proses komunikasi harus disesuaikan dengan strategi pembelajaran, karakteris tik komunikan (peserta didik), dan tujuan pembelajaran.
4. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient). Agar komunikasi (peserta didik) berjalan lancar, peserta didik harus mampu menafsirkan pesan, sadar bahwa pesan sesuai dengan kebutuhannya, dan harus ada perhatian terhadap pesan yang diterima.
5. Efek (effect, impact, influence). Terjadinya efek dalam suatu proses komunikasi dalam pembelajaran sangat tergantung dari guru dalam penyampaian materi serta kebutuhan peserta didik. Dalam pemb elajaran, efek dirancang guru dalam bentuk tujuan pembelajaran.

Dalam pembelajaran berpusat pada guru ( teacher center learning ), media dan teknologi digunakan untuk membantu komunikasi pembelajaran. Misalnya papan tulis elektronik dimanfaatkan guru untuk menampilkan berbagai visual pertumbuhan penduduk Indonesia. Dalam pembelajaran berpusat pada peserta didik (student center learning ), pengguna utama media dan teknologi adalah peserta didik itu sendiri. Peserta didik akan memanfaatkan media komputer dan teknologi jaringan internet yang menampilkan pesan berupa data pertumbuhan penduduk Indonesia. Dalam pembelajaran yang berpusat pada peserta didik memungkinkan guru untuk menghabiskan waktu lebih banyak , untuk mengarahkan pembelajaran peserta didik, menilai dan membimbing peserta didik secara individual (Smaldino at.al,2015).
Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi guru dengan peserta didik, dan membantu peserta didik belajar secara optimal . Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu :
1. Penyampaian materi ajar dapat diseragamkan
Guru mungkin mempunyai gaya dan penafsiran yang beraneka ragam dalam menyampaikan subtansi materi ajar. Untuk mata pelajaran yang diampu secara team teaching dan banyak guru, maka dimungkinkan terjadi perbedaan penafsiran terhadap materi ajar. Dengan media yang dirancang bersama , penafsiran yang beragam ini dapat direduksi dan disampaikan kepada peserta didik secara seragam.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik
Media dapat menyampaikan materi ajar, yang dapat didengar ( program audio) dan dapat dilihat (media visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses atau prosedur yang bersifat abstra k dan tidak lengkap menjadi lebih kongkrit dan lengkap.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Jika dipilih dan dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan peserta didik melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara “satu arah” kepada peserta didik.

4. Waktu belajar mengajar lebih efisien
Sering kali terjadi, para guru memerlukan waktu yang lama untuk menjelaskan materi ajar, sehingga estimasi waktu yang disediakan tidak mencukupi. Padahal waktu untuk menjelaskan dapat diefisienkan, jika guru memanfaatkan media pembelajaran dengan baik.

5. Kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan
Pemanfaatan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efisien, tetapi proses pembelajaran dapat lebih d itingkatkan efektivitasnya untuk membantu peserta didik menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan utuh.


6. Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga pembobotan belajar terstruktur dan mandiri dapat peserta didik dilakukan untuk belajar dimana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa tergantung pada sumber belajar primer (guru).

7. Sikap positif peserta didik terhadap proses belajar dapat ditingkatkan
Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Dan hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi peserta didik terhadap ilmu pegetahuan yang telah disampaikan guru, yang akhirnya mendorong peserta didik untuk aktif untuk mendalami secara man diri.

8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif
Dengan media guru tidak perlu mengulang -ulang penjelasan dan dapat mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian, dan pembimbingan peserta didik.